Why does the sun go on shiny, why does the sea rush to shore
Don’t they know, it’s the end of the world...... (the
Carpenter)
Hari ini di
Facebook, twitter dan BBM dipenuhi status, kiamat batal. Mengingatkan saya,
sebenarnya ramalan kiamat sudah sering terjadi. Saya ingat di waktu saya kecil ada
ramalan kiamat (saya googling tidak ketemu yang dimaksud). Sekitar masuk SD
saya sudah lancar membaca, kebetulan di rumah langganan koran. Inilah
awalnya...
Di koran tersebut
pernah ada berita bersambung mengabarkan kiamat, tidak ingat pasti tepatnya
kiamat bagaimana. Saya ikuti berita bersambung itu dan akibatnya saya dirundung
kecemasan luar biasa. Saya dari kecil ikut nenek, dan satu-satunya kekuatiran
saya adalah bila kiamat itu terjadi adalah saya tidak disamping nenek saya.
Gara-gara ramalan
kiamat itu, saya yang waktu itu umur 6 atau 7 tahun, jadi bertindak aneh. Nenek
saya pergi, saya susul naik sepeda, kadang jalan kaki, sekuat saya. Sering saya
dimarahi, karena menyeberang sendirian di jalan besar. Karena kepribadian yang
tertutup, saya tidak jujur mengapa menyusul dan mengikuti nenek kemana-mana, yang
ada saya tambah menangis dan rewel. Sungguh kenangan yang buruk.
Tahun 2000, ada
lagi ramalan kiamat, kalau yang ini disebabkan kesejajaran planet, Bumi,
Matahari, Mercurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus berada pada satu garis,
yang mengakibatkan bencana hebat. Lagi-lagi saya baca berita tersebut dari
koran, bersambung, penuh dengan kalimat-kalimat ilmiah. Akhirnya tepat di hari
kiamat diramalkan terjadi, saya dalam perjalanan berangkat ujian ke kampus, matahari
bersinar terang, sambil bersenandung End of the World-nya the Carpenter, geli
dan sedikit menyesali mengapa kiamat tidak terjadi saja agar ujian bisa batal.
Saya menanyakan,
dari segi orang awam terhadap jurnalistik, apa etis media menayangkan berita
hoax. Baik saja kalau menyoroti sisi bahwa ada sekelompok orang yang percaya
bahwa kiamat terjadi tanggal sekian, dengan alasan sedemikian, namun hendaknya
tidak membuat reportase nubuat kiamat yang seolah-olah ilmiah namun sebenarnya
fiksi.
Tidak semua
pembaca bisa menyaring berita yang dibacanya, tak terkecuali saya yang berumur
7 tahun, membahayakan diri saya demi mendekat pada orang tercinta pada saat
kiamat!